Sabtu, 26 Desember 2009

""LOVELY DECEMBER"" IN TANA TORAJA



TANA TORAJA -- Puncak perayaan Lovely December yang dilaksanakan pada dua kabupaten bertetangga, yakni Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, berlangsung l
ebih meriah
dibanding tahun sebelumnya.

Kedua daerah itu merayakan program Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tersebut dengan menampilkan atraksi budaya yang dimiliki kedua daerah ini.


Kabupaten Toraja Utara menampilkan atraksi budaya mengarak lettoan atau miniatur rumah adat tongkonan yang di dalamnya berisi babi serta atraksi tari-tarian seperti tari Lakipadada serta tari Pagellu. Kegiatan di Toraja Utara ini dipustakan di lapangan Kodim Rantepao yang menjadi ibu kota kabupaten termuda di Sulsel tersebut.

Sementara di Kabupaten Tana Toraja, selain prosesi mengarak lettoan, kabupaten induk tersebut juga menampilkan budaya pesta adat rambu tuka sebagai tanda rasa syukur atas rampungnya pembangunan rumah jabatan bupati, ketua DPRD serta kepala kejaksaan negeri Tana Toraja.

Kegiatan yang dipusatkan di kawasan bundaran kolam Makale tersebut, disaksikan ribuan wisatawan yang didominasi wisatawan domestik. Atraksi mengarak lettoan ini, diikuti seluruh unit kerja dan kecamatan di wilayah ini. Ratusan lettoan yang berisi babi dan hasil bumi Tana Toraja tersebut diarak dengan pekikan yang penuh kegembiraan.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa puncak perayaan Lovely December tahun ini, jauh lebih semarak dibanding perayaan tahun lalu saat program ini pertama kali diluncurkan. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan tingkat hunian hotel di Tana Taraja dan Toraja Utara yang meningkat drastis sejak Desember.

Syahrul menuturkan, Lovely December ini adalah momen untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Tana Toraja dan Toraja Utara memiliki eksotika alam yang unik dan budayanya yang tiada duanya di dunia.

"Tidak ada budaya mapasilaga tedong (mengadu kerbau) di dunia ini kecuali di Tana Toraja, begitupun dengan budaya massisemba dan sisambak. Belum lagi kuburan yang berada di atas tebing serta keindahahn sungai yang dimiliki," kata Syahrul.

"Katakan kepada dunia bahwa berkunjunglah ke Toraja sebelum kematian itu menjemput Anda. Jangan mati sebelum ke Tana Toraja," tambahnya.

Syahrul juga mengajak kepada seluruh masyarakat Tana Toraja untuk terus mejaga budaya yang dimiliki serta tetap memelihara kedamaian yang telah tercipta selama ini. "Bandara Tana Toraja akan kita perbaiki, sehingga wisatawan dari Bali tidak perlu lagi transit di Makassar tapi dari Bali langsung ke Tana Toraja," janji Syahrul.

Menurutnya, Lovely December ini selain mengandung makna rekreasi, juga mengandung nilai-nilai bisnis dan agama, karena dengan Lovely December ini, maka budaya saling cinta dan mengasihi akan tercipta.
"Yang lebih penting lagi adakah dengan Lovely December, maka budaya dan nilai-nilai leluhur akan tetap terpelihara dengan baik," paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Pariwisata, Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata, Igusti Putu mengatakan bahwa Tana Toraja telah masuk dalam daftar kalender even pariwisata Indonesia yang telah dijual ke luar negeri. "Lovely December ini sudah kita promosikan ke luar negeri, karena program ini sudah masuk dalam kalender pariwisata Indonesia," kata Igusti Putu.

Kendati meriah, namun tiga menteri yang dijadwlakan hadir dalam kegiatan akbar tahunan tersebut, tidak nongol hingga acara itu berkahir. Ketiga menteri yang batal hadir tersebut, yakni Kementerian Negara Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Menteri Perhubungan, Freddy Numberi serta Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. (*)

1 komentar:

  1. ino yang sangat menarik, apalagi kalo ditambahkan panduan wisata kesana :)

    BalasHapus